Motif Batik Sawat Asal Daerah Pekalongan

Motif batik - Motif Batik Sawat Asal Daerah Pekalongan - Kali ini kita akan membahas tentang motif batik terkenal yakni motif batik sawat, motif ini sangat sering sekali bisa ditemui karena banyak orang memakai baju batik dengan motif ini.

Gambar motif batik sawat
Motif Batik Sawat - Keteranganya (Maknanya, pengertianya, filosofinya dan daerah  asalnya)

Sawat berarti melempar. Pada zaman dulu, orang Jawa percaya dengan para dewa sebagai kekuatan yang mengendalikan alam semesta. Salah satu dewa tersebut adalah Batara Indra. Dewa ini mempunyai senjata yang disebut wajra atau bajra, yang berarti pula thathit (kilat). Senjata pusaka tersebut digunakan dengan cara melemparkannya (Jawa: nyawatake).

Bentuk senjata Batara Indra tersebut menyerupai seekor ular yang bertaring tajam serta bersayap (Jawa: mawa lar). Bila dilemparkan ke udara, senjata ini akan menyambar-nyambar dan mengeluarkan suara yang sangat keras dan menakutkan.

Walaupun menakutkan, wajra juga mendatangkan kegembiraan sebab dianggap sebagai pembawa hujan. Senjata pusaka Batara Indra ini diwujudkan ke dalam motif batik berupa sebelah sayap dengan harapan agar si pemakai selalu mendapatkan perlindungan dalam kehidupannya.

asal pertama daerah motif batik ini tidak diketahui, namun pada perkembanganya motif batik ini berkembang di seluruh jawa dan berkembang pesat di daerah pekalongan.

contoh motif batik sawat:
Jawah Liris Seling Sawat Gurdo
Kegunaan : Berbusana
Filosofi : Jawah liris=gerimis

Latar Putih Cantel Sawat Gurdo
Kegunaan : Busana Daerah
Filosofi : Bila dipakai menjadikan wibawa.

Semen Romo Sawat Gurdo Cantel
Kegunaan : mitoni, dipakai pesta
Filosofi : Agar selalu mendapatkan berkah Tuhan.

Semen Romo Sawat Gurdo
Kegunaan : Busana daerah
Filosofi : Dipakai menjadikan macak (menarik)

Ornamen Garuda atau Sawat khas daerah Pekalongan:
 Ragam hias berbentuk garuda atau sawat pada susunan dasarnya masih ada oersamaan dengan ornamen dari daerah Solo dan Yogyakarta yang terdiri atas dua sayap dan ekor, atau dua sayap, atau satu sayap saja. Namun, bagian-bagian yang menyusun sawat itu seudah berubah bentuknya.
Pada pangkal dari sawat itu seudah mempunyai bagian dari tumbuhan. Pada sawat dengan dua sayap dan ekor berbentuk seperti dasar bunga. Demikian pula sawat dengan dua sayap. Pada sawat dengan satu sayap (lar) bentuknya menyerupai daun atu bunga.
Bentuk yang menggambarkan ekor tidak lagi seperti buku ekor merak, tetapi menyerupai daun yang tersusun. bulu-bulu pada sayap berbentuk seperti daun dan daun bunga. Isen pada ornamen garuda ini sedikit berupacecek-sawut dan sebagian besar diisi dengan cecek-cecek berupa lengkung dan cecek pitu.
Jadi, garuda atau sawat bentuk Pekalongan ini tidak lagi sebagai stilasi dari burung garuda atau burung merak, melainkan lebih condong kepada bentuk dari bagian tumbuhan atau rangkaian dari daun-daun, daun bunga, dan bunganya. Terkadang pada bagian ekor dari sawat itu berbentuk bagian rumbuhan dan pada pangkalnya berbentuk semacam bunga tapak dara. 


Related Posts :
 

Motif Batik Nusantara Indonesia is proudly powered by Blogger.com | Template by Blog Zone